Uji T satu sampel digunakan untuk
menguji nilai rata-rata dari suatu sampel tunggal dengan suatu nilai acuan.
Dalam uji T Satu Sampel terdapat asumsi yang harus dipenuhi sebelum masuk keanalisis, yaitu data sampel berdistribusi normal.
Ada dua macam
hipotesis dalam uji-t, yaitu
1.
Hipotesis
Satu Arah (One-Tailed)
Hipotesis satu
arah biasanya digunakan untuk melihat apakah nilai purata dari sampel lebih
dari ( > ), kurang dari ( < ) atau sama dengan ( = ) dari nilai acuan.
Hipotesis satu arah terbagi dalam dua bentuk, yaitu hipotesis arah kanan dan
hipotesis arah kiri.
a.
Hipotesis
Arah kanan
H0 : μ ≤ μ0 (Rata-rata sampel ≤ Nilai acuan)
H1 : μ > μ0 (Rata-rata sampel > Nilai acuan)
b.
Hipotesis
Arah Kiri
H0 : μ ≥ μ0 (Rata-rata sampel ≥ Nilai acuan)
H1 : μ < μ0 (Rata-rata sampel < Nilai acuan)
2.
Hipotesis
Dua Arah (Two-Tailed)
Hipotesis dua
arah digunakan untuk melihat apakah nilai rata-rata sampel tunggal sama dengan
( = ) nilai acuan atau tidak ( ≠ ).
H0 : μ = μ0 (Rata-rata sampel = nilai acuan)
H1 : μ ≠ μ0 (Rata-rata sampel ≠ nilai acuan)
Dalam pengujian hipotesis, criteria penolakan atau penerimaan H0
adalah berdasarkan nilai P-Value atau nilai T-tabel, criteria-kriteria tersebut
adalah sebagai berikut :
Jika nilai P-value (Sig.) < ∝ (biasanya 5%), maka H0 ditolak,
Jika nilai P-value (Sig.) > ∝ (biasanya 5%), maka H0 diterima.
Dan
Jika nilai t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak
Jika nilai t-hitung < t-tabel maka H0 diterima.
Contoh Kasus :
Dalam suatu penelitian seorang Dosen terhadap mahasiswanya, seorang
Dosen ingin mengetahui apakah nilai ujian mahasiswa yang diasuhnya memiliki mean
lebih dari 70.
Nilai-nilai ujian tersebut adalah sebagai berikut :
70; 85; 76; 90; 85; 60; 93; 80.
Langkah analisis :
1.
Menentukan
Hipotesis
H0 : μ ≤ μ0
H1 : μ > μ0
2.
Inputkan
data di atas kedalam SPSS seperti berikut ;
Berinama file
pada lembar Variable View dengan nama Nilai. Kemudian klik Data View
untuk memasukan data.
3.
Analisis
Setelah data
dimasukan kedalam lembar SPSS, langkah selanjutnya adalah memulai analisis,
klik
Analyze è Compare Means è One Sampel T-test
4.
Kemudian
akan didapat tampilan sebagai berikut :
Masukan
variable nilai kedalam kolom Test Variable(s), dan masukan nilai
acuan pada kolom Test Value sebesar 70
5.
Kemudian
klik OK, dan akan didapat output sebagai berikut :
One-Sample Statistics
N
|
Mean
|
Std.
Deviation
|
Std.
Error Mean
|
|
Nilai
|
8
|
79,8750
|
10,92098
|
3,86115
|
One-Sample
Test
Test
Value = 70
|
||||||
t
|
df
|
Sig.
(2-tailed)
|
Mean
Difference
|
95%
Confidence Interval of the Difference
|
||
Lower
|
Upper
|
|||||
Nilai
|
2,558
|
7
|
,038
|
9,87500
|
,7448
|
19,0052
|
Interpretasi
:
Setelah dianalisis didapat dua output, yaitu One-Sample
Statistics dan One-Sampel Test. Berdasarkan output
pertama One-Sample Statistics didapatkan jumlah variable N
= 8 dan Mean sebesar 79,8750 dengan Std Deviasi
sebesar 10,92098.
Berdasarkan output kedua One-Sample Test didapatkan
nilai t-hitung sebesar 2,558 dengan derajat bebas 7 (N-1) dengan
nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,038.
Nilai t-tabel dengan derajat bebas 7 dengan taraf signifikansi sebesar
0,05(5%) adalah sebesar 1,894. Karena pada hipotesis yang diharapkan adalah uji
satu sisi, dan pada nilai p-value (sig) didapatkan Sig (2-tailed),
maka nilai P-value dibagi 2.
Sehingga didapatkan nilai P-value sebesar 0,038/2 =0,019< 0,05, maka hipotesis
H0 ditolak dan terima H1. Atau jika dengan menggunakan table didapatkan nilai t-hitung
sebesar 2,558 > t-tabel 1,894. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata
ujian mahasiswa lebih dari 70.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar